Saturday, 11 December 2021

CARA MENANAM KACANG KEDELAI

 


Lampung Tengah · 11 November 2021


Kelompok Tani Kuncung atau kacang kedelai di Lampung Tengah Desa Sukajawa Dusun III, lahan tanah pada umumnya relatif rata dengan ketinggian 73-74 mdpl. Sebagian besar area terdiri dari tanah ladang daratan yang dipakai untuk budidaya pertanian tanah kering dan sebagian pemukiman penduduk.

Sedang di lembah sungai memanjang dari batas desa Sukamaju di sebelah timur hingga wilayah barat yang di sebut Desa Campang Kroya pada umumnya terdiri dari sawah dan ladang tadah tadah atau tanah rendah (Basah).

Pada musim hujan petak-petak lahan di Desa Sukajawa Dusun III ditanami padi sawah, sedangkan ladangnya ditanami padi Pandan Wangi dan padi Raja Lele, jagung, atau kacang tanah secara combinasi. Air pada musim hujan didapat dari tampungan air hujan atau pengairan teknis Kali Kacangan (dahulu dari Sanusi Candra Bayuda, tetapi sering tidak kebagian oleh desa lain karena letaknya paling ujung dari saluran irigasi).

Pada musim kemarau pastinya tak ada air hujan atau air irigasi, sehingga pertanian tak dapat dikerjakan. Agar dapat menanam palawija seperti cabai merah/keriting, kedelai, terong, kacang tanah, kacang panjang, kacang bogor, mentimun, jagung manis, ketella, atau tanaman lainnya yang cocok pada musim kemarau, petani bercreatif menaikan air sungai dengan cara menyedot menggunakan selang pompa bertenaga bensin atau mesin diesel.

Pertanian Desa Sukajawa Dusun III kerap menjadi percontohan dan menjadi ternama. Bahkan lahan produktif yang dikelola kelompok tani Sukajawa pada tahun 2000 menjadi Juara I tingkat Provinsi Lampung dalam Lomba Agribisnis Budidaya Komoditas Tanam Kedelai. Produk kedelai dari Desa Desa Sukajawa Dusun III digunakan untuk mencukupi pasar lokal Lampung.

Hasil Pertanian Desa Sukajawa Dusun III bermutu baik, selain karena didukung oleh tanah subur dari limpahan sedimen sungai dari irigasi, paparan sinar matahari cukup, angin yang selalu stabil, hama pertanian dapat terkendali dan diatasi, pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang ternak sapi atau kambing dari rumah masing-masing dengan jumlah yang sangat cukup.

Budidaya Tanaman kedelai adalah tanaman yang termasuk dalam kelompok tanaman pangan. Kedelai termasuk dari family leguminosa yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tempe, tahu, susu dan lain sebagainya. Kedelai memiliki prospek bisinis yang bagus mengingat nilai ekonomisnya yang tinggi dan kebutuhan didalam negeri yang terus meningkat. Hingga saat ini di Indonesia belum mampu berswasembada kedelai dan untuk memenuhi kebutuhan akan kedelai masih di impor dari luar negeri. Peluang ini seharusnya dimanfaatkan agar Indonesia tidak selalu bergantung dengan negara lain, sebab kita memiliki lahan yang luas, subur dan memiliki iklim yang cocok untuk budidaya kedelai.

Di Indonesia kacang kedelai memiliki sebutan yang beraneka ragam, misalnya kacang kuning, kacang bulu, kedele, kacang jepung, demokam, dan lain sebagainya.

Cara Menanam Kedelai

1.      Syarat Tumbuh

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan drainase dan aerasi tanah yang cukup baik. Pada tanah yang unsur hara (tandus) kedelai masih dapat tumbuh dengan syarat diberi pupuk organik, pupuk kandang dan pengapuran. Tanaman kedelai memerlukan pengairan yang cukup selama masa pertumbuhan. Curah hujan ideal antara 100 – 200 mm/bulan dengan temperatur antara 26 – 27 derajat celcius. Budidaya kedelai paling baik dilakukan pada ketinggian 0 – 800 mdpl dengan sinar matahari penuh, minimal 10 jam/hari.

2.              Persiapan Lahan

Lahan untuk budidaya kedelai dibajak atau dicangkul terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur. Kemudian dibuat saluran-saluran air agar tanaman tidak tergenang saat musim hujan. Saluran air / drainase dibuat setiap 5 – 6 meter dengan kedalaman dan lebar disesuaikan dengan kondisi lahan. Tanaman kedelai pada lahan yang tergenang akan tumbuh kerdil dan tidak mampu berproduksi dengan baik. Taburkan dolomit jika pH tanah rendah dan taburkan pupuk kandang atau kompos jika lahan kurang subur atau tandus. Bisa juga ditambahkan dengan pupuk TSP, KCL dan Urea dengan perbandingan 2 : 1 : 2.

3.              Persiapan Benih

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya benih yang digunakan adalah benih unggul bersertifikat. Jika ingin membuat benih sendiri, pilihlah benih dari tanaman yang sehat dan memiliki produktifitas tinggi. Benih kedelai yang baik adalah benih yang didapatkan dari tanaman yang berumur cukup tua dan sehat. Kebutuhan benih berkisar 45 – 50 kg/hektar.

4.                  Penanaman

Sebelum ditanam sebaiknya benih diberi insektisida dan fungisida terlebih dahulu agar benih terhindar dari serangan hama dan jamur. Campurkan 100 gr insektisida dan 100 gr fungisida dengan 10 kg benih. Insektisida yang digunakan adalah insektisida yang berbentuk tepung, misalnya metindo atau lannate. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal, dengan jarak tanam 40 x 25 cm atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Setiap lubang diisi dengan 2-3 benih kemudian ditutup tipis dengan tanah. Penanaman yang baik dilakukan setelah hujan turun atau pada saat tanah dalam kondisi basah.

5.                   Pemeliharaan dan Perawatan

§  Pengairan

Tanaman kedelai sangat peka terhadap kekurangan air. Fase pertumbuhan yang sangat membutuhkan air adalah pada awal pertumbuhan vegetatif yaitu umur 16 – 21 hari setelah tanam, pada fase pembungaan yaitu umur 27 – 35 hari setelah tanam dan pada fase pengisian polong yaitu umur 57 – 70 hari setelah tanam. Pada fase-fase tersebut tanaman kedelai sangat membutuhkan air dan harus dilakukan pengairan jika tidak turun hujan.

§  Penyiangan

Gulma atau rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman kedelai perlu dilakukan penyiangan. Jika tidak tanaman kedelai akan terganggu pertumbuhannya karena terjadi persaingan dalam mendapatkan nutrisi.

§  Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman kedelai tidak kekurangan unsur haranya. Namun jika kondisi tanahnya sangat subur, pemupukan susulan tidak perlu dilakukan. Taburkan urea pada fase pertumbuhan, dan pada fase pembungaan sampai fase pembentukan biji/polong berikan pupuk yang mengandung unsur phospor dan kalium, misalnya TSP dan KCL. Dosis yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

6.              Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman kedelai antara lain lalat bibit/lalat kacang (Ophiomya phaseoli tryon), lalat buah, ulat grayak, oteng-oteng, ulat penggulung daun, ulat jengkal, penggerek buah, ulat buah, dan penggerek daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi lahan dan penyemprotan insektisida tepat sasaran.

Penyakit yang sering menyerang tanaman kedelai antara lain karat daun, busuk batang, busuk akar, layu dan bercak daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan memperhatikan sanitasi dan kebersihan lahan serta penyemprotan dengan fungisida.

7.         Panen

Kedelai dapat dipanen muda sebagai kedelai rebus atau dipanen tua setelah biji matang. Kedelai harus dipanen pada waktu yang tepat, yaitu setelah biji atau polong benar benar sudah matang atau tua. Ciri-ciri kedelai yang sudah siap panen adalah daun menguning dan mudah rontok, polong biji mengering dan berwarna kecoklatan. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang / menyabit dengan sabit. Pemanenan dengan cara mencabut batang tidak dianjurkan, karena dapat mengurangi kesuburan tanah.

Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat

Selamat mencoba, salam sukses !!!

 

CARA MENANAM GAMBAS ATAU OYONG

  MENANAM GAMBAS AGAR BERBUAH LEBAT DAN PETANI UNTUNG   Oyong atau yang sering disebut dengan nama gambas ( Luffa acutangula ) merupakan...