Wednesday, 5 January 2022

CARA BUDI DAYA TANAMAN TOMAT

 TANAMAN TOMAT

Panduan Teknis Budidaya Tomat

 

Tomat (Lycopersicon esculentum L.) merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini idealnya ditanam pada kisaran suhu 20-27oC dengan curah hujan sekitar 750-1250 mg per tahun. Secara umum tomat dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1500 m dpl.

Dewasa ini terdapat lebih dari 400 varietas tomat yang ditanam secara global. Ada varietas yang hanya cocok di dataran tinggi seperti berlian, mutiara dan kada. Ada yang cocok di dataran rendah seperti varietas intan, ratna dan CLN. Ada juga yang bisa ditanam baik di dataran tinggi maupun rendah, seperti GH2 dan GH4.

Memilih benih tomat

 

Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya.

Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat).

Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). Setelah itu keringkan dengan dijemur dan simpan dalam wadah yang kering dan steril.

Penyemaian benih tomat

 

Sebelum ditanam secara luas, benih tomat sebaiknya disemaikan dahulu sampai memiliki daun dan batang yang cukup kuat. Penyemaian hendaknya dilakukan di atas media yang terpisah dengan penanaman masal. Lihat cara membuat media persemaian untuk tanaman hortikultura.

Untuk budidaya tomat, sebaiknya pilih media persemaian dengan ploybag. Hal ini untuk mengurangi resiko tanaman stres ketika dipindahkan. Namun persemaian polybag ini biayanya relatif lebih mahal. Apabila Anda memilih persemaian bedeng, hendaknya hati-hati saat mencabut dan memindahkan bibit. Lamanya penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35-40 hari.

Tips untuk persemaian bedengan, buat larikan (garis) diatas media persemaian dengan jarak antar larik 5 cm dan kedalaman larik 1 cm. Kemudian taburkan benih dalam larikan, jangan sampai bertumpuk-tumpuk, sebaiknya jarak antar benih 2-3 cm. Kemudian tutup larikan dengan tanah dan siram secukupnya. Metode pemindahanbisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan pencabutan, sebelum benih dicabut siram dengan air untuk melunakan media sehingga akar tidak putus ketika ditarik. Kedua, cara putar yaitu mengambil tanaman dengan tanah disekitarnya.

Tips untuk persemaian polybag/pot, setelah media persemaian dibuat lubangi permukaanya sedalam 1 cm. Kemudian bubuhkan biji tomat satu butir untuk setiap polybag, tutup dengan media tanam. Cara memindahkannya adalah dengan merobek atau melepas polybag/pot. Lalu masukkan tanaman beserta tanah yang terdapat di polybag/pot kedalam lubang tanam.

Pengolahan tanah

Tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5-7. Apabila tanah terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat pengapuran selain menaikan pH tanah juga untuk memperbaiki struktur tanah. Dosisnya harus disesuaikan dengan tingkat pH tanah masing-masing.

Bajak atau cangkul tanah hingga gembur kemudian bentuk bedengan dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 meter dan pajang mengikuti kontur lahan. Buat jarak antar bedeng selebar 30-40 cm. Kemudian diamkan tanah kira-kira satu minggu.

 Setelah itu, berikan pupuk dasar berupa pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 20 ton per hektar. Aduk hingga merata diatas bedengan. Untuk memperkaya kandungan fosfor bisa ditambahkan pupuk TSP secukupnya (kira-kira 5 gram per tanaman). Untuk budidaya tomat organik, jangan ditambahkan pupuk kimia tapi pupuk dasar harus lebih banyak, kira-kira 30-40 ton per hektar.

Kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastik, penutupan dengan mulsa sangat berguna terutama pada musim kemarau. Mulsa plastik berguna untuk mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan gulma dan agar buah tomat tetap bersih tidak menyentuh tanah. Biarkan kembali tanah selama satu minggu sebelum ditanami.

Penanaman bibit tomat

Pertama-tama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm. Dalam satu bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, kedalaman lubang tanam kira-kira 5-7 cm.

Setelah itu masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam polybag atau pot, lepas terlebih dahulu wadahnya lalu masukkan semua media tanam tanpa mencabut akar tanaman. Kemudian tutup dan ratakan dengan tanah sekitar. Untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan tanaman kemudian timbun dengan tanah bekas galian lubang. Ratakan dan siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.

Pemeliharaan dan perawatan

Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah. Setelah pemanenan, resiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20-50%. Berikut beberapa perawatan penting apabila kita hendak melakukan budidaya tomat.

a. Penyulaman

Penyulaman berfungsi untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh, baik sakit atau rebah karena cuaca. Penyulaman dilakukan setelah seminggu tomat ditanam. Cabut tanaman yang terlihat tidak sehat (kuning/layu) atau mati. Ganti dengan bibit sisa penyemaian.

b. Penyiangan

Penyiangan dalam budidaya tomat biasanya dilakukan 3-4 kali selama musim tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam. Pertumbuhan gulma akan menganggu tanaman, karena tanaman harus bersaing dalam mendapatkan nutrisi. Selain itu gulma juga mengundang hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman utama.

c. Pemangkasan

Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemangkasan tunas muda bisa dilakukan dengan tangan. Namun apabila batang sudah terlalu keras, sebaiknya gunakan pisau atau gunting. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman bisa dipotong. Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah.

d. Pemupukan tambahan

Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Harus diperhatikan, pupuk organik cair harus diencerkan terlebih dahulu, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Penting untuk dicatat, konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi 2%. Selain itu, kita bisa menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.

Untuk budidaya tomat non-organik, pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Kemudian setelah umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman. Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per tanaman. Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut. Berikan jarak 5-7 cm dari tanaman.

e. Penyiraman dan pengairan

Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan. Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi akan menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekuranga air yang berkepanjangan bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.

Kekeringan yang panjang bisa menyebabkan kerontokan bunga. Penyiraman hendaknya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Bila curah hujan cukup relatif tidak perlu lagi penyiraman. Justru yang harus diperbaiki adalah saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman. Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan pada pagi hari. Cegah jangan sampai tanah retak-retak kekeringan.

f. Pemasangan lenjeran

Pemasangan lenjeran atau ajir bertujuan sebagai tempat mengikatkan tanaman agar tidak roboh. Lenjeran dibuat dari bambu sepanjang 1,5-2 meter. Lenjeran ditancapkan pada jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman. Lenjeran bisa dibiarkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan ujung berguna untuk memperkokoh posisi lenjeran.

Pemasangan lenjeran hendaknya sedini mungkin untuk mencegah luka pada akar tanaman akibat penancapan. Tanaman yang masih kecil akarnya belum menyebar kemana-mana sehingga kemungkinan tertancap kecil. Luka pada akar yang diakibatkan tusukan lenjeran bisa menghambat pertumbuhan dan mengundang penyakit.

 Pemasangan lenjeran dilakukan setelah tinggi tanaman berkisar 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik pada lenjeran. Model ikatan sebaiknya berbentuk angka 8 agar batang tomat tidak terluka karena bergesekan dengan tiang lenjeran. Ikatan hendaknya jangan terlalu kuat agar tidak menghambat pembesaran batang. Setelah itu, setiap tanaman bertambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.

Pengendalian hama dan penyakit

Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Apabila serangannya menggila, hama dan penyakit tersebut bisa disemprot dengan pestisida. Penggunaan pestisida harus bijak, sesuaikan dengan lingkungan sekitar (para petani lain), riwayat penyemprotan dan ikuti petunjuk/dosis penggunaan. Apabila tomat yang akan diproduksi ditujukan untuk pasar organik, hendaknya menggunakan pestisida yang alami. Silahkan lihat cara membuat pestisida organik.

Hama dan penyakit pada budidaya tomat tidak bisa diberantas dengan hanya mengandalkan pestisida saja. Karena manfaat pestisida hanya sementara dan jangka pendek. Selebihnya serangan hama dan penyakit akan tetap datang dan kemungkinan akan lebih resisten. Menaikan dosis penggunaan pestisida mungkin efektif tapi akan menimbulkan efek lingkungan yang buruk dan juga menaikan biaya produksi. Kalau pun harus menggunakan pestisida sebaiknya berganti-ganti merek dengan bahan aktif berbeda.

 Untuk menanggulangi hama dan penyakit secara menyeluruh gunakan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Penerapan PHT harus dilakukan secara berkesinambungan. Adapun variabel-variabel yang harus diperhatikan antara lain pemilihan bibit unggul atau varietas yang cocok, benih bebas penyakit, pemberian pupuk berimbang, rotasi tanaman, memanfaatkan predator alami, memanfaatkan tanaman pengusir hama dan terakhir penyemprotan pestisida baik kimia sintetis maupun alami.

Pemanenan budidaya tomat

Budidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala tidak efektif. Sebaiknya gunakan pengamatan fisik terhadap tanaman. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.

Pemetikan hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Di Indonesia produktivitas tanaman tomat secara rata-rata mencapai 15,84 ton per hektar. Namun untuk varietas tertentu dan didaerah-daerah tertentu bisa mencapai 25-30 ton per hektar.

CARA TANAM MUNTOL (MANTANG/UBI JALAR)

Cara Budidaya Ubi Jalar Agar Berbuah Lebat dan Kualitas Ekspor

Budidaya ubi jalar mungkin tidak asing bagi Anda, namun siapa sangka jika komoditas yang satu ini menjadi primadona ekspor.

Benarkah seperti itu? dkomoditas ubi jalar sendiri mungkin di Indonesia kurang banyak diminati, padahal perlu Anda ketahui jika sudah masuk industri pengolahan ini akan mendatangkan keuntungan.

Dilansir dari insight.kontan.id budidaya ubi jalar saat ini masih sangat potensial untuk dikembangkan. Hal ini sejalan dengan keuntungan

Sebab kebutuhan untuk industri ekspor masih sangat tinggi, terlebih memang kebutuhan untuk beberapa negara yang menerima impor seperti:

·         Jepang

·         Korea

·         China

Banyak olahan pangan dengan bahan dasar ubi jalar sudah banyak diminati oleh masyarakat, bahkan umum disajikan di restoran-restoran ternama.

Lalu, bagaimana cara menanam ubi jalar agar berbuah lebat dalam waktu yang cepat? Nah, itu adalah pertanyaan yang tentu Anda cari sekarang.

Agar Anda bisa memulai budidaya ketela rambat ini dengan benar, berikut ini adalah panduan cara menanam ubi jalar agar cepat berbuah lebat:

Syarat Tumbuh Ubi Jalar

Syarat tumbuh ubi jalar sebenarnya tidaklah rumit. Anda bisa menanam ubi jalar ini di berbagai wilayah di Indonesia. Meski begitu, ada beberapa hal juga yang perlu Anda perhatikan dalam budidaya ubi jalar, seperti:

1.      Ketela rambat membutuhkan hawa panas dan udara lembab, utamanya saat musim kemarau, dengan masa awal penanaman saat akhir musim hujan.

2.      Suhu udara yang disarankan adalah bersuhu 21-27oC.

3.      Lama penyinaran yang dibutuhkan 11-12 jam/hari penyinaran matahari.

4.      Cocok ditanam di lahan tegalan.

5.      Curah hujan yang disarankan adalah 500-5000 mm/tahun atau optimal pada 750-1500 mm/tahun.

6.      Jenis tanah yang paling cocok adalah jenis tanah pasir berlempung, gembur, mengandung bahan organik tinggi, serta memiliki aerasi dan drainase baik.

7.      Penanaman ubi jalar pada lahan yang becek rentan menyebabkan ubi mudah busuk, sedangkan pada tanah yang pecah-pecah dapat menyebabkan serangan hama penggerak (Cylas sp) semakin parah.

8.      pH tanah yang sesuai adalah 5,5-7,5.

9.      Ubi jalar optimal ditanam didaerah dataran rendah hingga 500 mdpl.

Cara Budidaya Ubi Jalar

 

Budidaya ubi jalar ubi jalar pada umumnya memang sudah banyak diterapkan dengan teknis yang umum. Namun untuk mendapatkan kualitas ubi jalar yang bagus, Anda perlu tau secara lebih mengenai teknis budidaya ubi jalar yang sesuai kriterianya dengan kebutuhan ekspor.

1.      Cara Pembibitan Ubi Jalar

Ubi jalar umum ditanam dengan cara vegetatif (stek batang/stek pucuk). Nah, jika Anda ingin menanam ubi jalar, berikut ini adalah syarat pembibitan ubi jalar agar bisa berbuah banyak:

1.      Indukan berasal dari klon/varietas unggul.

2.      Indukan berumur >2 bulan dan dalam kondisi sehat, normal, subur, dan tidak mengalami cacat baik akibat hama/penyakit.

3.      Pilih batang yang memiliki ruas rapat, dan buku-bukunya tidak berakar.

4.      Setelah dipilih, selanjutnya potong batang tanaman/pucuk tanaman sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang bersih dan tajam. Lakukan pemotongan ini pada pagi hari.

5.      Kumpulkan hasil stek tersebut, kemudian buang daun-daunnya untuk mengurangi penguapan.

6.      Buat larutan perendaman dengan cara menuangkan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam air bersih, dengan perbandingan 1:10, kemudian aduk merata.

7.      Masukkan batang yang sudah siap untuk ditanam kedalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan yang sudah dibuat. Rendam selama 30 menit.

8.      Simpan batang yang sudah siap tersebut di tempat yang teduh dan dengan sirkulasi udara baik selama 1-7 hari.

Sembari menunggu bibit siap, lakukan persiapan lahan terlebih dahulu dengan cara berikut:

2. Persiapan Lahan Ubi Jalar

Lakukan persiapan lahan untuk budidaya ubi jalar dengan cara berikut:

1.      Lakukan persiapan lahan saat tanah masih lembab (tidak terlalu basah/kering), dengan struktur tanah tidak terlalu keras, lengket atau retak.

2.      Cangkuli/balik tanah sedalam ± 6 cm hingga tanah terbalik sempurna.  

3.      Biarkan selama 1 minggu. Ini bertujuan agar tanah terkena matahari, karena sinar matahari bisa membantu menghilangkan bibit-bibit penyakit pada tanah, utamanya penyakit tular tanah.

4.      Buat gundukan tanah/guludan tanah dengan lebar  ± 60-100 cm, tinggi  ±30-40 cm, jarak antar guludan  ±70 cm, dan panjang yang menyesuaikan dengan kondisi lahan. Arah gundukan tanah ini disarankan memanjang dengan arah utara-selatan agar bisa mendapatkan sinar matahari secara optimal.

5.      Taburkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic ke seluruh permukaan gundukan dengan dosis 150 kg/ha.

6.      Sirami tanah gundukan hingga basah dan lembab.

7.      Masukkan 1 gelas air mineral GDM Black BOS kedalam tangki semprot, kemudian aduk-aduk hingga tercampur merata.

8.      Semprotkan larutan GDM Black BOS tersebut ke seluruh permukaan tanah pada gundukan hingga merata dan memenuhi dosis 5 kg/ha.

9.      Pengaplikasian produk GDM Organik yang terdiri dari GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS ini sangat penting dalam proses persiapan lahan. Sebab, produk GDM Organik ini mengandung nutrisi makro-mikro lengkap dan bakteri baik yang bisa meremediasi tanah yang padat, tidak subur/tercemar agar menjadi lebih subur dan gembur. Sehingga ubi jalar yang ditanam bisa lebih mudah tumbuh dan umbi bisa cepat berkembang.

10.  Diamkan tanah selama 1 minggu, agar tanah yang tidak subur bisa menjadi subur setelah diberi pemupukan dengan menggunakan produk GDM Organik.

3. Cara Menanam Ubi Jalar

Setelah dibiarkan selama 1 minggu, lanjutkan proses penanaman bibit pada lahan yang sudah diolah. Ikuti cara budidaya ubi jalar berikut:

1.      Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari untuk mengurangi stress pada bibit yang ditanam.

2.      Buat lubang sedalam 5 cm pada gundukan yang sudah disiapkan.

3.      Tancapkan bibit yang sudah disiapkan kedalam lubang tersebut, kemudian tutup dengan tanah hingga pangkal batang terbenam 2/3 bagian kedalam tanam.

4.      Arah bibit ditanam secara mendatar, dengan semua pucuk mengarah pada 1 arah, supaya rapih.

5.      Jarak tanam ubi jalar yang disarankan adalah 30 cm, sehingga bibit yang dbutuhkan untuk 1 ha lahan adalah sebanyak 36.000 batang.

6.      Setelah proses penanaman tersebut, selanjutnya sirami dengan air untuk mencegah stress pada bibit.

4. Cara Pemupukan Ubi Jalar

Pupuk ubi jalar yang terbaik adalah menggunakan pupuk organik. Sebab, pupuk organik ini bisa menunjang pertumbuhan batang dan umbi tanaman, sehingga umbi ubi jalar bisa lebih banyak, lebat dan besar tanpa merusak tanah dan lingkungan.

Meski begitu, pupuk organik yang Anda gunakan juga harus sudah terstandar. Artinya, didalam pupuk sudah terkandung unsur hara makro dan mikro yang bisa memenuhi kebutuhan tanaman.

Salah satu pupuk organik yang sudah terstandar adalah produk GDM Organik.

Didalam produk ini, tidak hanya mengandung unsur hara makro-mikro lengkap, namun juga bakteri baik yang bisa mengikat unsur mineral dan hara alami dalam tanah.

Dengan begitu, tanaman bisa mendapatkan nutrisi lengkap sekaligus terbantu dengan adanya mikroorganisme dalam tanah.

Selain produknya lengkap dengan nutrisi dan bakteri sebagai mikroorganisme baik, pengaplikasiannya juga sangat mudah. Anda hanya perlu mengikuti langkah berikut:

a. Pemupukan Rutin:

Tanaman ubi jalar membutuhkan pemupukan rutin untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya, agar bisa menghasilkan umbi dengan cepat dan banyak.

Anda disarankan untuk melakukan pemupukan ritin seminggu sekali saat tanaman berumur 7-28 hari dan 2 minggu sekali saat sudah berumur >35 hari.

 

Cara pengaplikasian pupuk pada tanaman ubi jalar untuk pemupukan rutin:

1.      Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam tangki semprot.

2.      Tuangkan air bersih hingga penuh.

3.      Aduk aduk hingga homogen.

4.      Semprotkan keseluruh permukaan tanaman, utamanya pada bagian bawah daun.

5.      Ulangi pengaplikasian hingga semua tanaman mendapatkan pupuk dan memenuhi dosis 8 liter/ha.

Selain pemupukan rutin, lakukan juga pemupukan khusus tanah dengan cara berikut:

b. Pemupukan Khusus Tanah

Pemupukan khusus untuk tanah ini diperlukan agar tanaman bisa menyerap nutrisi dengan sangat optimal melalui tanah. Oleh karena itulah, Anda harus mengaplikasikan pupuk khusus tanah ini pada saat tanaman berumur 30 HST.

Gunakan produk GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organic untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, khususnya untuk tanah dengan cara berikut:

1.      Tebarkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic ke sekitaran lubang tanam, hingga memenuhi dosis 100 kg/ha.

2.      Tuangkan 500 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot.

3.      Tuangkan air bersih hingga penuh.

4.      Aduk aduk hingga homogen.

5.      Semprotkan keseluruh permukaan tanah, utamanya di sekitar lubang tanam dan perakaran tanaman.

Itu adalah panduan cara pemupukan ubi jalar/ketela rambat. Bagaimana? Mudah bukan? Setelah dipupuk, maka saat yang ditunggu-tunggu sudah tiba, yaitu masa panen ubi jalar.

5. Masa Panen Ubi Jalar

·         Usia panen ubi jalar berbeda-beda, tergantung dengan varietas yang Anda budidayakan. Pada ubi jalar varietas genjah, umur panen ubi jalar hanyalah 3-3,5 bulan.

·         Namun, pada ubi jalar lokal yang umumnya berusia panjang, umur ubi jalar siap panen baru bisa dimulai saat 4,5 – 5 bulan. Tentu saja, semua itu sesuai pilihan Anda dan permintaan pasar yang ada.

Untuk menghasilkan ubi jalar dengan kualitas yang bagus sangat diperlukan perlakuan dan teknis yang tepat dalam menentukkannya. Maka tidak boleh sembarangan dalam melakukan teknis untuk mendapatkan hasil panen dengan grade yang sesuai dengan kebutuhan ekspor.

Bagaimana? Ingin memulai agribisnis ubi jalar kualitas ekspor? Jadi tunggu apa lagi? Ayo budidaya ubi jalar sekarang juga. Jika ada hal yang belum dipahami, silahkan klik ikon whatsapp berikut untuk berkonsultasi secara gratis bersama tim ahli pertanian kami.

CARA MENANAM GAMBAS ATAU OYONG

  MENANAM GAMBAS AGAR BERBUAH LEBAT DAN PETANI UNTUNG   Oyong atau yang sering disebut dengan nama gambas ( Luffa acutangula ) merupakan...