BAWANG MERAH
Bawang merah (Alliumascalonicum L.)
merupakan tanaman semusim (berumur pendek) yang dapat diperbanyak secara
vegetatif dengan umbi dan generatif dengan biji (True Shallot Seed/TSS).
Umbi mini (G1) adalah umbi berukuran kecil (berukuran 2-3 gr) yang dihasilkan
sebagai produk benih hasil perbanyakan TSS. Hasil perbanyakan umbi mini yaitu
umbi sebar (G2). Keunggulan menggunakan umbi mini sebagai benih diantaranya
yaitu memiliki potensi produksi lebih tinggi dibandingkan dengan umbi biasa
yang sudah digunakan petani secara terus-menerus dan lebih sehat karena tidak
adanya akumulasi patogen tular umbi seperti bakteri, jamur, dan virus.
BUDIDAYA TANAMAN
1. Benih
Benih yang digunakan
merupakan umbi mini hasil perbanyakan dari biji/TSS dan merupakan varietas
unggul. Kriteria umbi mini untuk bibit, yaitu cukup umur tanaman (70-80 hari)
tergantung pada varietas yang ditanam, cukup umur simpan (2-4 bulan), padat
atau kompak dan kulit umbinya tidak luka serta warnanya berkilau. Apabila
benih bawang merah belum cukup umur simpan (tunas dalam benih masih sekitar
50-60%), dilakukan pemotongan ujung umbi (± 0,5 cm atau 1/3 bagian
ujungnya) dengan tujuan untuk memecahkan dormansi.
- Kebutuhan
benih sebanyak 1200 kg/ha.
- Benih
bersih dari kulit yang kering atau kotoran.
- Untuk
mencegah serangan penyakit layu fusarium, dilakukan perlakuan benih
sebelum tanam dengan menggunakan fungisida Mankozeb (dosis 100 gr
fungisida/100 kg benih dan disimpan dalam karung plastik selama 1-2 hari).
2. Persiapan Lahan
- Lahan
dibersihkan dari sisa-sisa tanaman sehingga siap olah.
- Pada
lahan bekas padi sawah, tanah diolah dan dibuat bedengan-bedengan terlebih
dahulu dengan lebar (1,2-1,5 m) dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi
lahan dengan kedalaman parit 50-60 cm dan lebar parit 40-50. Bedengan
mengikuti arah Timur – Barat.
- Pada
lahan dengan pH < 5,6 dilakukan pengapuran menggunakan kaptan/dolomite
sebanyak 1-1,5 ton/ha/tahun bersamaan dengan pengolahan tanah yaitu
minimal 2 minggu sebelum tanam.
- Untuk
daerah endemik orong-orong, diberikan insektisida karbofuran dengan dosis
30 kg/ha bersamaan dengan pemberian pupuk organik.
3. Penanaman
- Penanaman
umbi dengan cara menancapkan atau membenamkan pada bedengan sedalam 3/4
bagian umbi.
4. Pemeliharaan
- Pemupukan
Lahan kering/tegalan.
Pupuk dasar berupa pupuk kandang sapi (15-20
ton/ha) atau kotoran ayam (5-6 ton/ha) atau kompos (2,5-5 ton/ha) dan pupuk
buatan TSP (120-200 kg/ha). Pupuk dasar diberikan pada 1-3 hari sebelum tanam
dengan cara disebar dan diaduk rata dengan tanah. Pupuk susulan berupa Urea
(100-200 kg/ha), ZA (300-400 kg/ha) danj KCl (150-200 kg/ha) dan diberikan pada
umur 10-15 hari setelah tanam dan 30 hari setelah tanam, masing-masing setengah
dosis.
Lahan sawah.
Pupuk dasar berupa pupuk buatan SP-36 (90 P2O5
kg/ha) yang diberikan pada 1-3 hari sebelum tanam dengan cara disebar dan
diaduk rata dengan tanah. Pupuk susulan sebanyak 180 kg N/ha (1/2 N Urea + 1/2
N ZA) dan K2O (50-100 kg/ha) yang diberikan pada umur 10-15 hari setelah tanam
dan 30 hari setelah tanam, masing-masing setengah dosis.
- Penyiraman
Meskipun tanaman bawang merah tidak menyukai
banyak hujan, tanaman ini memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya
dengan penyiraman. Pertanaman di lahan bekas sawah memerlukan penyiraman yang
cukup dalam keadaan terik matahari. Pada musim kemarau, biasanya disiram satu
kali sehari pada pagi atau sore hari sejak tanam sampai umur menjelang panen.
Penyiraman yang dilakukan pada musim hujan hanya ditujukan untuk membilas daun
tanaman dari tanah yang menempel pada daun bawang merah. Pada periode kritis
yaitu saat pembentukan umbi jangan sampai kekurangan air karena bisa
menurunkan produksi. Oleh karena itu perlu pengaturan ketinggian muka air tanah
(khusus pada lahan bekas sawah) dan frekuensi pemberian air pada tanaman
bawang merah.
- Penyiangan dan pendangiran
Penyiangan dan pendangiran dilakukan pada saat menjelang pemupukan susulan
ke-1 dan ke-2.
- Pengendalian
OPT Pengendalian menggunakan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT),
yaitu :
- Pengendalian secara kultur teknis, antara
lain pemupukan berimbang dan penggunaan varietas tahan OPT, dan penggunaan
musuh alami (parasitoid, predator, dan pathogen serangga).
- Pengendalian secara mekanik, yaitu dengan
pemotongan daun yang sakit atau terdapat kelompok telur Spodoptera
exigua, penggunaan kelambu kasa/shading net dan penggunaan
jenis perangkap (feromon seks, perangkap kuning, perangkap lampu, dll).
- Penggunaan bio-pestisida.
- Penggunaan pestisida selektif berdasarkan
ambang pengendalian , dengan memperhatikan pemilihan jenis, dosis, volume
semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
5. Panen dan Pasca
Panen
- Bawang
merah dapat dipanen pada umur 60-70 hari setelah tanam (tergantung
varietas). Ciri - cirinya adalah pangkal daun sudah lemas jika dipegang,
daun (70-80%) berwarna kuning, umbi sudah terbentuk dengan penuh dan
kompak, sebagian umbi sudah terlihat di permukaan tanah, umbi berwarna
merah tua atau merah keunguan serta berbau khas, dan sebagian besar
(>80%) daun tanaman telah rebah.
- Panen
dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman. Produksi umbi kering
mencapai 6-25 ton/ha. Panen sebaiknya dilakukan pada keadaan tanah kering
dan cuaca cerah untuk mencegah serangan penyakit busuk umbi di gudang.
Untuk mempermudah penanganan, setiap 5-10 rumpun diikat pada sepertiga
daun bagian atas.
- Umbi
dijemur selama 2 minggu di bawah sinar matahari langsung dengan tahapan
pertama, pelayuan daun dengan menjemur bagian daun selama 2-3 hari dan
kedua, pengeringan dengan cara menjemur bagian umbi bawang merah di bawah
sinar matahari langsung selama 7-14 hari, dengan melakukan pembalikan
setiap 2-3 hari. Pengeringan dapat juga dilakukan dengan alat pengering
khusus (oven) hingga mencapai kadar air 80%.
- Kemudian
umbi disimpan dalam bentuk ikatan yang digantungkan pada rak-rak bambu.
Jika disimpan dalam bentuk “rologan” (umbi dilepas dari daunnya), umbi
harus diberi perlakuan dengan semen (100 gr semen untuk 10 kg umbi) untuk
menekan pertunasan lalu umbi diletakkan dalam rak-rak anyaman bambu (suhu
penyimpanan antara 30-330C, kelembaban nisbi antara 65-70%).
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar dari anda !!!