PARE SUPER
Sebelum melangkah
menanam pare sedikit cerita tentang pare sahabat blogger yang dimanapun berada,
Pare banyak dikenal
dengan rasa yang penuh pahit, Akan tetapi meski rasanya pahit masih banyak yang
suka mengkonsumsi dikarenakan banyak mengandung bagi Kesehatan. Pare juga
banyak khasiat yang dimilikinya membuat orang gemar mengkonsumsinya. Pare dalam
Bahasa latinnya disebut Momordica Charantia dan memiliki sifat yang sangat
mudah beradaptasi dengan lingkungan, dan dapat ditanam pada lahan di perkebunan
luas maupun tidak luas atau bisa ditanam pada Pot.
Buah pare bisa di olah
menjadi jenis sayur, tumisan pedas dll, untuk pada bagian daunnya bisa di olah
menjadi jus memiliki khasiat untuk tubuh menjadi sehat, memuat langsing dan
sebagai obat cacing pada tubuh.
Untuk khasiat luar
tubuh bisa bermanfaat mengobati luka pada kulit, terkena bakar dan bisa
menyembuhkan jenis penyakit Abses, selain itu juga bisa bermanfaat sebagai obat
sariawan atau panas dingin, berikut cara menanam :
CARA MEMULAI MENANAM
1. PENENTUAN BIBIT PARE
Bibit pare bisa di
dapat pada toko pembibitan terdekat atau pembelian secara online dengan harga
terjangkau kok sahabat heheee…jangan lupa beli bibitnya yang berkualitas ya,
supaya hasilnya maksimal.
Jika mau murah untuk
mendapatkan bibitnya bisa mengambil dari batang parenya yang sudah super tua,
kupas buah pare yang benar-benar sudah tua lalu ambil bijinya cuci yang bersih,
kemudian dijemur sampai kering ya sahabat.
Benih pilihan tersebut
kemudian dipecah menggunakan potongan kuku maupun gunting kecil, dengan
memotong kulit luar bagian pangkal supaya benih cepat berkecambah.
Setelah itu direndam
dalam larutan fungisida Saromil 0,5g/l selama kurang lebih 10 menit, kemudian
benih disebar ke atas handuk atau kertas merang dan dibiarkan selama 2 sampai 3
hari hingga mengeluarkan radikula.
Tahukah Kamu? Banyak
sekali manfaat dari Pare seperti menjaga kesehatan mata, mengendalikan gula
darah, meredakan asma, menyehatkan kulit, dan masih banyak lagi.
2.MEMPERSIAPKAN LAHAN
TEMPAT MENANAM PARE
Untuk memasuki proses
penanaman, maka perlu adanya persiapan lahan. Lahan harus digemburkan dulu
dengan cara di cangkul dan dibersihkan dari tanaman atau rumput liar. Lalu
lahan dibuat bedengan, misal lebar x tinggi 150 cm x 30 cm.
Kemudian tanah diberi
pupuk organik, pupuk urea, pupuk NPK dan pupuk KCl, dengan cara ditabur lalu
diaduk supaya tercampur rata. Pastikan untuk mengecek pH tanah, jika pH-nya
kurang dari 7, bisa dinetralkan dengan memanfaatkan dolomit.
Setelah lahan tanamnya
sudah gembur, bedengan tersebut kemudian ditutup dengan mulsa plastik warna
hitam perak. Lalu buat lubang tanam sehari sebelum tanam dengan kedalaman ideal
6 cm, di mana 1 bedengan diisi 2 baris lubang tanam, yang jarak tiap lubang
tanamnya 45 hingga 60 cm dalam 1 barisan.
3. PROSES MENANAM PARE
Jika penanaman
dilakukan saat musim kemarau, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu.
Sedangkan saat dilakukan di musim penghujan, bisa langsung ditanam di lahan.
Penyemaian dilakukan
pada media tanam berupa campuran dari tanah, pupuk kandang, arang sekam dan
sabut kelapa dengan perbandingan sama yang kemudian dimasukkan ke dalam tempat
semai.
Benih yang sudah
dipotong bagian lancipnya kemudian diratakan dalam tray semai dengan ukuran
14×7 lubang. Baru setelah itu ditutup dengan mulsa plastik. Selama proses
penyemaian, wajib dilakukan penyiraman rutin setiap hari.
Untuk proses tanam
langsung tanpa disemai terlebih dahulu, tiap lubang tanam bisa diisi sebanyak 1
sampai 3 benih pare. Proses tanam sebaiknya dilakukan saat sore hari, sehingga
setelah benih dipendam, maka penyiraman dapat langsung dilakukan.
Sebaiknya tiap lubang
tanam diberi insektisida sebanyak 5 butir dengan cara ditabur.
4. PERAWATAN TANAMAN
PARE
-Rawat Tanaman Pare
Hingga Menghasilkan
Selama seminggu awal,
tanaman pare membutuhkan pasokan air yang penuh. Sehingga perlu disiram air
secara rutin tiap harinya. Kalau tanah sudah basah oleh hujan, sebaiknya tidak
perlu disiram ulang.
Setelah benih ditanam,
maka pembudidaya harus segera membuat para-para. Karena tanaman ini merupakan
tanaman dengan batang merambat yang nantinya buah pare akan menggantung di
para-para.
Pembuatan para-para
dapat menggunakan bahan dari bambu yang sudah dibelah. Kemudian bambu disusun
sepanjang bedengan, dengan bentuk kotak. Tujuannya supaya tumbuhan pare
nantinya akan terlihat rapi dan tertata
baik.
Selama seminggu
pertama, perhatikan apakah ada benih yang tumbuhnya abnormal atau gagal. Jika
semisal ada, maka perlu dilakukan penyulaman. Caranya adalah dengan mencabut
benih gagal tersebut dan disulam dengan benih yang baru.
Pemupukan lanjutan
dapat dilakukan mulai sejak tanaman memasuki usia 3 minggu. Dan untuk pemupukan
lanjutan berikutnya, dilakukan tiap 2 minggu sekali. Pupuk lanjutan pertama
dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK 16:16:16, dengan takaran tiap
hektar 40 sampai 50 kg. Pemberian pupuknya dengan cara dikucurkan.
Kemudian pada
pemupukan lanjutan kedua, yakni dilakukan berselang 8 sampai 10 hari setelah
pemupukan pertama. Pupuk yang digunakan sama, namun takarannya dilebihkan
menjadi 2 kali lipat dengan cara dikucurkan.
5. PROSES PANEN TANAMAN
PARE
Pemanenan dapat
dilakukan saat usia tanaman sudah memasuki 42 hari setelah pindah tanam.
Meskipun waktunya bisa berbeda tergantung dari varietas tanamannya. Panen
sebaiknya dilakukan saat pagi atau sore hari. Dan panen selanjutnya dapat
dilakukan dalam interval yang singkat yakni setiap 3 sampai 4 hari sekali.
Pemanenan dapat dilakukan hingga produktivitas tanaman pare mulai berkurang.
Tujuannya supaya kualitas panen tanaman pare dapat terjaga dengan baik.
Tahukah kamu? Bahwa
Pare mengandung banyak gizi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin
B1, B2, B3, dan folat.
Seputar Pemupukan Tanaman Pare dan Pembasmian Hama, Sebaiknya pemberian pupuk juga disesuaikan dengan fase pertumbuhannya. Saat tanaman dalam fase generatif, maka pupuk yang diberikan adalah pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi, yakni dengan disemprot.
Lalu saat memasuki
fase generatif, maka perlu diberikan pupuk dengan kandungan fosfor (P) tinggi.
Dan supaya proses muncul buah menjadi lebih cepat, maka disarankan untuk
menggunakan ZPT yang berbahan aktif etilen biggest.
Adapun pengendalian
hama serta penyakit yang mungkin saja menyerang tanaman pare. Untuk
menghindarinya adalah dengan menyemprot pestisida pada tanaman secara berkala,
tentunya dengan dosis serta cara aplikasi yang sesuai dan tertera di kemasan.
Hama dan penyakit yang
berpotensi menggagalkan panen diantaranya layu fusarium, layu bakteri, gemini
virus, serkospora, lalat buah, tungau dan trips.
Pemangkasan dapat
dilakukan supaya produksi buah parenya melimpah. Yakni dengan memangkas bagian
cabang dari tanaman pare. Yakni sebanyak 2 kali setiap 1 kali periode penanaman
pare.
Itulah informasi
seputar cara menanam pare yang mudah dari tahap awal hingga panen. Dengan
segudang manfaat yang dimiliki, buah pare ini sangat layak untuk ditanam.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk para pembaca semua, dan selamat
menanam pare.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar dari anda !!!