Wednesday, 5 January 2022

CARA TANAM TERONG UNGU DENGAN BENAR

TEKNIK SEDERHANA BUDIDAYA TANAMAN TERONG


    Tanaman terong dalam bahasa latin disebut Solanum melongena, ini adalah tanaman sayuran yang dapat bisa hidup sampai 1 tahun dalam sekali tanam. Tinggi tanaman dapat mencapai 160 cm ditanah yang subur, tanah humus. Tanaman terong dimanfaatkan buahnya sebagai sayur atau lalapan. Banyak jenis ragam terong yang dibudidayakan di Indonesia, mulai dari terong lokal seperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan hingga terong impor seperti terong Jepang. Bentuk dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.

    Ada beberapa hal untuk tumbuh tanaman terong yaitu : beriklim tropis, didataran rendah hingga tinggi mencapai  kurang lebih 1200 m DPL. Tanah yang cocok untuk budidaya tanaman terong adalah tanah yang lempung atau tanah yang banyak mengandung kadar air, lempung berpasir, berhumus yang mengandung cukup kandungan unsur hara. Tata laksana air yang baik, Ph tanah antara  5,6-7. Suhu optimal pertumbuhan antara 25–30 derajat C.

   Budidaya tanaman terong sangat baik dan sudah banyak petani yang menanamnya namun hasil rata-rata masih rendah. Hal ini disebabkan karena Teknik tanam budidaya yang belum banyak dipahamai dan cara menerapkannya.

  1. Teknis Contoh Lahan Budidaya Terong
  • Persiapan Lahan

    Tanah digemburkan dengan di bajak. Sebelumnya campurkan pupuk kandang dari kotoran ayam. Kemudian diberi campuran Trichoderma sp sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur atau penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lainnya.

    lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Trochoderma sp ditambahkan 100 gram ke dalam 20-50 kg pupuk kandang ayam. Kemudian tebarkan kotoran ayam yang telah di campur Trichoderma sp sebanyak 5 ton/ha, kemudian dibuat bedengan dengan tinggi 25 cm – 30 cm, lebar  bedengan  85 cm – 95 cm, jarak bedengan  50 cm–60 cm.

    Permukaan bedengan dibuat melengkung  agar mulsa dapat menutupi bedengan dengan rapat. Kemudian pasang mulsa pada bedengan  dengan ukuran  110 cm – 120 cm. Mulsa berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma, mengurangi resiko terhadap hama dan penyakit memantulkan cahaya matahari ke buah/tanaman agar tetap bersih dari embun dan air hujan.

  • Penyemaian Benih Terong

    Benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300-500 gram. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu.

    Wadah semai yang perlu disediakan adalah kotak kayu, atau polybag berukuran 10 x 12 cm² (berdiameter 5 cm) atau gelas aqua yang sudah dilubangi bagian bawah sisi kiri dan kanan sebanyak 3-4 lubang. Masukan media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:3 kedalam wadah persemaian. Bila tanahnya berliat bisa ditambah pasir.
Sebelum disemai, biji/benih terung direndam dahulu di dalam air hangat (50°C) selama 1 jam. Kemudian biji/benih yang sudah direndam dibenamkan di dalam media semai kotak kayu dengan jarak 1-3 cm. Bila menggunakan polybag atau gelas aqua biji dibenamkan 1-2 biji per polybag atau per gelas aqua. Tutup biji dengan lapisan tanah tipis atau kompos.

    Biji yang telah dibenam disiram sampai basah kemudian ditutup dengan daun pisang selama 3-5 hari. Wadah tersebut diteduhkan di rumah persemaian. Penyiraman dilakukan setiap hari. Bila bibit terung sudah berumur 6 minggu (1,5 bulan) atau sudah memiliki daun 4-5 helai, bibit tersebut sudah siap untuk ditanam di bedengan.

  • Penanaman Terong

    Penanaman dilakukan setelah tanah lokasi bibit sudah disiram terlebih dahulu. Dalam hal ini penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Adapun Langkah-langkah dalam penanaman yakni :

  • Genangi parit dengan air setinggi bedengan, kemudian kurangi air hingga ½ dari tinggi bedengan.
  • Lubangi mulsa dengan jarak 50 cm X 60 cm,
  • Masukan bibit yang sudah berumur 25 hari  atau sudah berdaun 4 helai kedalam lubang mulsa,
  • Bila bagian bawah polybag sudah berlubang langsung masukan bibit beserta polybagnya atau di robek agar akar dapat berkembang ketanah.
  • Kemudian tutup dengan sedikit tanah dan padatkan.
  • Pemupukan Terong
  1. Pemupukan Dasar  


    Pemupukan ini dilakukan pada saat olah tanah sebelum bedengan dikerjakan, agar pupuk dasar terpendam dalam bedengan. Komposisinya : Phonska 120 kg/ha,  ZA 150 kg/ha, phospat 100 kg/ha.

  1. Pemupukan Lanjutan 1

    Pemupukan ini dilakukan pada saat tanaman umur 7 hst – 30 hst, dengan cara  campuran air dan pupuk dikocorkan kelubang  tanaman dengan takaran 200ml – 250 ml setiap lubang tanaman. Komposisi : NPK  35 – 45 kg/ha, insektisida berbahan aktif karbofuran 7kg/ha.

    Pemupukan ini dilakukan 1 minggu sekali. Untuk pemupukan minggu 2, 3, dan 4, sudah tidak memakai  Insektisida,  fungsi  insektisida  untuk membasmi  hama yang ada didalam tanah.

  1. Pemupukan lanjutan 2

    Pemupukan dilakukan pada saat tanaman umur 30 hst dan seterusnya .  komposisi : NPK  280 kg/ha atau campuran Phonska + ZA  300 kg/ ha. Cara pemupukan : tanah ditugal sedalam 5 cm pupuk dimasukan kedalm lubang kemudian ditutup dengan tanah. Jarak pupuk dengan batang tanaman sekitar 5 cm. pemupukan dilakukan dengan interval 7- 10 hari.

  • Pemeliharaan Tanaman Terong

    Supaya tanaman terong dapat berkembang dan tumbuh dengan baik dan maksimal perlu dilakukan pemeliharaan yang intensif. Berupa Penyulaman/penggantian tanaman yang mati akibat baru diambil dari pemindahan, lakukan diawal masa tanam. Penyiangan dan pembersihan gulma yang dilakukan 2 minggu sekali.  Pada waktu musim hujan tidak diperlukan penyiraman, Waktu musim kemarau

    penyiraman dilakukan 1 hari 2x pagi dan sore atau apabila tanah bedengan terlihat kering dan juga setelah pemberian pupuk. Caranya  parit dialiri air 1/2 dari tinggi bedengan. Pemasangan tajuk dilakukan ketika tanaman berumur 7  hst. Tinggi tajuk 150 cm–200 cm. Pemasangan tajuk berfungsi  agar batang dan daun dapat berkembang dengan baik dan tidak roboh.

    Pemangkasan/perempelan dilakukan mulai tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama atau batang yang bercabang kembar.

  • Hama Dan Penyakit Terong


    Hama yang menyerang tanaman terong antara lain : Kumbang Daun (Epilachna sp), Kutu Daun (Aphis gossypii Glover), Tungau (Tetranynichus sp), Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn), Ulat Grayak (Spodoptera litura F.),. Ulat Buah (Helicoverpa armigera Hubn), Kutu Daun Persik (Myzus persicae Sulzer), Lalat Buah (Bactrocera sp.), thrips (Thrips parvispinus Karny). Pengendaliannya disemprot dengan insektisida berbahan aktif : abamectin, klorpenapir, imidakloprit.

    Penyakit tanaman ini antara lain : Layu Bakteri, Busuk Buah, Bercak Daun, Antraknose, Busuk Leher Akar, Rebah Semai, Mosaik, Busuk Daun, Penyakit Tepung. Pengendalian penyakit ini semprot dengan fungisida berbahan aktif : mankozeb, iprodium, Streptomisin sulfat, Klorotalonil, benomil.  

  • Panena Terong

    Tanaman terong  mulai dapat di panen umur 45 hst. Buah yang siap dipetik berwarna hijau pudar/keputih putihan untuk yang terung hijau dan ungu agak pudar untuk terung ungu. Panen dilakukan dengan interval 3-4 hari.

Panen dapat dilakukan sampai 24x panen dalam satu kali budidaya, tergantung jenis, musim, varietas dan perawata

 — Semoga bermanfaat dan selamat membudidayakan tanaman terong—

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar dari anda !!!

CARA MENANAM GAMBAS ATAU OYONG

  MENANAM GAMBAS AGAR BERBUAH LEBAT DAN PETANI UNTUNG   Oyong atau yang sering disebut dengan nama gambas ( Luffa acutangula ) merupakan...