Tuesday, 7 January 2020

CARA MENANAM BENGKOANG



Budidaya Tanaman Bengkoang merupakan salah satu jenis buah yang berbentuk umbi-umbian. Buah ini memiliki warna daging yang putih bersih serta memiliki banyak kandungan air. Banyak masyarakat yang memanfaatkan buah ini untuk dimakan secara langsung atau dibuat rujak.

Bengkoang memiliki banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan, salah satunya kesehatan kulit.  Tak heran jika tanaman buah ini digunakan untuk membuat produk kecantikan karena dipercaya bisa mencerahkan serta menghaluskan kulit.

Tanaman bengkuang berasal dari bahasa latin yaitu"Pachyrhiuz Erosus " yang merupakan tanaman tumbuhan menjalar dan bisa mencapai panjangnya 5-6 meter menjalar pada di sekitarnya.

Terdapat dua varietas bengkoang yang sering dibudidayakan para petani di Indonesia, yakni varietas Genjah dan Badur. Untuk varietas Genjah, biasanya memiliki umur panen yang lebih cepat yakni sekitar 4-6 bulan. Sedangkan untuk varietas Badur, umur panennya cenderung lebih lama, yakni sekitar 7 sampai 11 bulan.

Namun pada ulasan ini akan dibahas mengenai budidaya tanaman bengkoang dengan varietas Genjah. Mari, simak informasinya sebagai berikut




Budidaya Bengkoang By Mr. Shan

 Ketentuan Budidaya Bengkoang

Proses untuk membudidayakan bengkoang sangat cocok dilakukan pada daerah dataran rendah dengan ketinggian mencapai 1500 meter diatas permukaan laut. Namun ketinggian yang ideal untuk menanam bengkoang adalah 200-800 meter diatas permukaan laut.

Kemudian, untuk curah hujan yang ideal untuk budidaya tanaman ini adalah 700-1000 mm per tahun, sedangkan untuk suhu idealnya adalah berkisar antara 25 sampai 28 derajat dengan tingkat keasaman sekitar 4,5-8.

Selain itu, tanaman bengkoang bisa tumbuh subur dan baik pada tanah dengan tekstur lempung berpasir dengan kandungan unsur yang tinggi.

Tahapan Budidaya Bengkoang

Tahapan untuk lebih jelasnya, mari kita lihat tahapan-tahapan budidaya bengkoang yang bisa menambah wawasan dan informasi tentang pertanian dibawah ini, yaitu :

1. Tahapan Persiapan Benih


Untuk mendapatkan benih bengkoang bisa melalui dua cara, yakni menyeleksi dari tanaman yang ada dan menyeleksi benih dari hasil panen. Menyeleksi dari tanaman yang ada bisa dilakukan dengan cara memilih beberapa tanaman yang terlihat sehat, kemudian membiarkan tanaman tersebut tumbuh dan berbunga hingga menghasilkan polong.
Sedangkan untuk tanaman lain, bunganya tetap dipangkas karena bunga yang tidak dipangkas pada tanaman bengkoang tidak akan menghasilkan umbi. Biarkan polong tumbuh sampai tua dan siap dipanen sebagai benih bengkoang.
Polong Bengkuang

Simpan benih tanpa membuka kulit polongnya. Namun jika menghendaki kulitnya dibuka bisa saja, akan tetapi benih tersebut harus disimpan pada tempat yang kering serta tertutup rapat. Penyimpanan yang baik dan benar akan menghasilkan benih yang bisa bertahan sampai 1 tahun.
Sedangkan jika mendapatkan benih dengan menyeleksi dari hasil panen, dilakukan dengan cara memilih beberapa umbi yang memiliki kualitas yang bagus dengan melihat dari bentuk dan ukurannya. Setelah itu, simpanlah umbi pada tempat yang memiliki kelembaban cukup.
Biarkan umbi tumbuh tunas, setelah itu seleksi tunas dengan memilih tunas yang dengan pusat umbi. Tanamlah umbi bengkoang tersebut dan biarkan berbunga hingga menghasilkan polong. Setelah tua, polong bisa dipanen sebagai benih. Cara kedua ini terbukti menghasilkan benih yang lebih baik dibanding cara pertama.

2. Pengolahan Lahan Tanam dan Penanaman

Lahan Tanam Bengkoang

Hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah pengolahan lahan. Berikut ini tahapan pengolahan lahan tanam sampai proses penanaman yang bisa anda jadikan acuan:

A. Persiapan Lahan


Langkah awal dalam melakukan pengolahan lahan adalah dengan cara melakukan penggemburan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul.
Setelah itu, buatlah bedengan dengan tujuan sistem drainase agar bisa berjalan dengan baik. Bedengan dibuat dengan lebar 1 meter dan tinggi sekitar 20-25 cm serta panjang bedengan disesuaikan dengan ukuran lahan. Aturlah jarak antar bedengan sekitar 40-50 cm.

B. Pemberian Pupuk

Langkah kedua adalah dengan menaburkan pupuk kandang atau kompos diatas bedengan. Takaran yang digunakan sekitar 20 ton pupuk per hektar.

C. Proses Penamanan


Namun sebelum ditanam, sebaiknya benih direndam terlebih dulu selama 6-12 jam dan ditiriskan serta didiamkan selam sehari. Setelah benih berkecambah, benih baru bisa ditanam.
Buatlah dua baris lubang dengan jarak tanam dalam baris 25 cm dan jarak antar baris sekitar 30 cm dalam satu bedengan.
Penanaman bengkoang dilakukan dengan cara ditugal.  Masukkan 1 benih bengkoang disetiap lubang kemudian timbun menggunakan tanah. Kemudian, siram dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah. Untuk per hektarnya, biasanya akan membutuhkan 25-30 kg benih. 

3. Perawatan Tanaman Bengkoang

Bengkoang merupakan tanaman yang tetap bisa bertahan dalam kekeringan. Namun apabila terjadi kekeringan ekstrim, tetap lakukan penyiraman pada bengkoang.

A. Penyiraman Tanaman

Penyiraman yang dilakukan dengan setengah basah akan membuat tanaman bengkoang mati dan layu, jadi hindari melakukan penyiraman setengah basah. Ketika bengkoang berumur 2 minggu, batang bengkoang sudah tumbuh dan mulai menjalar.

B. Lakukan Penyiangan 

Pada umur ini, lakukan penyiangan yang menyesuaikan kondisi lahan. Selain itu, lakukan penyulaman pada tanaman bengkoang yang gagal tumbuh. Penyulaman dilakukan menggunakan kacang tanah dan tidak memakai bengkoang lagi.
Hal tersebut karena pada usia seperti ini bengkoang tidak bisa mengejar pertumbuhan bengkoang lain. Kacang tanah disini juga difungsikan untuk memperbanyak kandungan nitrogen di dalam tanah.

C. Pemupukan Tambahan

Kemudian, jika sudah memasuki usia 3 minggu lakukan pemupukan tambahan dengan kompos kering atau sekam ayam. Dalam satu bedengan biasanya akan membutuhkan sebanyak 20 kg atau sekitar 2o ton per hektar.
Penambahan pupuk ini sebaiknya dilakukan sesuai dengan kondisi tanaman. Jika terlihat kurang gizi, berikan penambahan pupuk secara penuh. Namun jika tanaman sudah terlihat subur, sebaiknya kurangi pemberian pupuk untuk mengurangi biaya pengeluaran

D. Gunting Pucuk Daun

Ketika tanaman sudah berumur sekitar satu bulan, lakukan proses pengguntingan pertama pucuk daun pada semua tanaman. Proses ini akan menghasilkan tunas baru dan lakukan yang kedua pada umur 2 bulan.
Lakukan pengguntingan pada pucuk dan bunga. Pengguntingan dilakukan jika 80% bunga telah mekar untuk menghindari pertumbuhan bengkoang yang tidak sempurna.
Jika pengguntingan dilakukan saat bunga belum mekar maka bengkoang akan berbentuk kecil dan memanjang seperti wortel. Padahal untuk bengkoang yang sempurna memiliki bentuk bulat dan besar. Pemotongan ketiga atau yang terakhir dilakukan ketika tanaman bengkoang berumur 3,5 bulan.
Gunting semua bagian bunga dan daun muda termasuk bunga yang ada di ketiak daun jangan sampai terlewat. Biasanya setelah pemotongan ketiga ini, perkembangan umbi akan terjadi sangat cepat.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Bengkoang

Pada dasar umumnya, budidaya bengkoang tidak banyak serangan hama atau penyakit namun harus tetap waspadai timbulnya bercak daun dan serangan kumbang. Untuk mengendalikan hama tersebut, bisa dilakukan dengan penyemprotan dengan obat hama.

Proses Panen Bengkoang





Tanaman bengkoang sudah bisa dipanen apabila sudah berumur kurang lebih 4 bulan. Panen dilakukan dengan cara mencabut, jika sulit bisa juga menggunakan alat digali seperti cangkul dll. Kemudian bengkoan yang sudah dipanen dibersihkan dari tanah yang menempel supaya bisa dikomsumsi atau dijual. Hasil panen yang baik bisa mencapai 7-8 ton/Ha.

Demikian informasi mengenai artikel cara yang mudah budidaya tanaman bengkoang yang bisa kami berikan untuk anda. Semoga bermanfaat dan selamat berpraktek!












No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar dari anda !!!

CARA MENANAM GAMBAS ATAU OYONG

  MENANAM GAMBAS AGAR BERBUAH LEBAT DAN PETANI UNTUNG   Oyong atau yang sering disebut dengan nama gambas ( Luffa acutangula ) merupakan...