Budidaya Tanaman Bengkoang merupakan salah satu jenis buah yang berbentuk umbi-umbian. Buah ini memiliki warna daging yang putih bersih serta memiliki banyak kandungan air. Banyak masyarakat yang memanfaatkan buah ini untuk dimakan secara langsung atau dibuat rujak.
Bengkoang memiliki banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan, salah satunya kesehatan kulit. Tak heran jika tanaman buah ini digunakan untuk membuat produk kecantikan karena dipercaya bisa mencerahkan serta menghaluskan kulit.
Tanaman bengkuang berasal dari bahasa latin yaitu"Pachyrhiuz Erosus " yang merupakan tanaman tumbuhan menjalar dan bisa mencapai panjangnya 5-6 meter menjalar pada di sekitarnya.
Terdapat dua varietas bengkoang yang sering dibudidayakan para petani di Indonesia, yakni varietas Genjah dan Badur. Untuk varietas Genjah, biasanya memiliki umur panen yang lebih cepat yakni sekitar 4-6 bulan. Sedangkan untuk varietas Badur, umur panennya cenderung lebih lama, yakni sekitar 7 sampai 11 bulan.
Namun pada ulasan ini akan dibahas mengenai budidaya tanaman bengkoang dengan varietas Genjah. Mari, simak informasinya sebagai berikut
Ketentuan Budidaya Bengkoang
Proses untuk membudidayakan bengkoang sangat cocok dilakukan pada daerah dataran rendah dengan ketinggian mencapai 1500 meter diatas permukaan laut. Namun ketinggian yang ideal untuk menanam bengkoang adalah 200-800 meter diatas permukaan laut.
Kemudian, untuk curah hujan yang ideal untuk budidaya tanaman ini adalah 700-1000 mm per tahun, sedangkan untuk suhu idealnya adalah berkisar antara 25 sampai 28 derajat dengan tingkat keasaman sekitar 4,5-8.
Selain itu, tanaman bengkoang bisa tumbuh subur dan baik pada tanah dengan tekstur lempung berpasir dengan kandungan unsur yang tinggi.
Tahapan Budidaya Bengkoang
Tahapan untuk lebih jelasnya, mari kita lihat tahapan-tahapan budidaya bengkoang yang bisa menambah wawasan dan informasi tentang pertanian dibawah ini, yaitu :
1. Tahapan Persiapan Benih
Untuk mendapatkan benih bengkoang bisa melalui dua cara, yakni menyeleksi dari tanaman yang ada dan menyeleksi benih dari hasil panen. Menyeleksi dari tanaman yang ada bisa dilakukan dengan cara memilih beberapa tanaman yang terlihat sehat, kemudian membiarkan tanaman tersebut tumbuh dan berbunga hingga menghasilkan polong.
Sedangkan untuk tanaman
lain, bunganya tetap dipangkas karena bunga yang tidak dipangkas pada tanaman
bengkoang tidak akan menghasilkan umbi. Biarkan polong tumbuh sampai tua dan
siap dipanen sebagai benih bengkoang.
Simpan benih tanpa
membuka kulit polongnya. Namun jika menghendaki kulitnya dibuka bisa saja, akan
tetapi benih tersebut harus disimpan pada tempat yang kering serta tertutup
rapat. Penyimpanan yang baik dan benar akan menghasilkan benih yang bisa
bertahan sampai 1 tahun.
Sedangkan jika
mendapatkan benih dengan menyeleksi dari hasil panen, dilakukan dengan cara
memilih beberapa umbi yang memiliki kualitas yang bagus dengan melihat dari
bentuk dan ukurannya. Setelah itu, simpanlah umbi pada tempat yang memiliki
kelembaban cukup.
Biarkan umbi tumbuh tunas, setelah itu seleksi tunas dengan memilih tunas yang
dengan pusat umbi. Tanamlah umbi bengkoang tersebut dan biarkan berbunga hingga
menghasilkan polong. Setelah tua, polong bisa dipanen sebagai benih. Cara kedua
ini terbukti menghasilkan benih yang lebih baik dibanding cara pertama.
2. Pengolahan Lahan Tanam dan Penanaman
Hal selanjutnya yang
harus kita lakukan adalah pengolahan lahan. Berikut ini tahapan pengolahan
lahan tanam sampai proses penanaman yang bisa anda jadikan acuan:
A. Persiapan Lahan
Langkah awal dalam melakukan pengolahan lahan adalah dengan cara melakukan penggemburan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul.
Setelah itu, buatlah
bedengan dengan tujuan sistem drainase agar bisa berjalan dengan baik. Bedengan
dibuat dengan lebar 1 meter dan tinggi sekitar 20-25 cm serta panjang bedengan
disesuaikan dengan ukuran lahan. Aturlah jarak antar bedengan sekitar 40-50 cm.
B. Pemberian Pupuk
Langkah kedua adalah
dengan menaburkan pupuk kandang atau kompos diatas bedengan. Takaran yang
digunakan sekitar 20 ton pupuk per hektar.
C. Proses Penamanan
Namun sebelum ditanam, sebaiknya benih direndam terlebih dulu selama 6-12 jam dan ditiriskan serta didiamkan selam sehari. Setelah benih berkecambah, benih baru bisa ditanam.
Buatlah dua baris lubang dengan jarak tanam dalam baris 25 cm dan jarak antar
baris sekitar 30 cm dalam satu bedengan.
Penanaman bengkoang
dilakukan dengan cara ditugal. Masukkan 1 benih bengkoang disetiap lubang
kemudian timbun menggunakan tanah. Kemudian, siram dengan air secukupnya untuk
menjaga kelembaban tanah. Untuk per hektarnya, biasanya akan membutuhkan 25-30
kg benih.
3. Perawatan Tanaman Bengkoang
Bengkoang merupakan
tanaman yang tetap bisa bertahan dalam kekeringan. Namun apabila terjadi kekeringan
ekstrim, tetap lakukan penyiraman pada bengkoang.
A. Penyiraman Tanaman
Penyiraman yang
dilakukan dengan setengah basah akan membuat tanaman bengkoang mati dan layu,
jadi hindari melakukan penyiraman setengah basah. Ketika bengkoang berumur 2
minggu, batang bengkoang sudah tumbuh dan mulai menjalar.
B. Lakukan Penyiangan
Pada umur ini, lakukan
penyiangan yang menyesuaikan kondisi lahan. Selain itu, lakukan penyulaman pada
tanaman bengkoang yang gagal tumbuh. Penyulaman dilakukan menggunakan kacang
tanah dan tidak memakai bengkoang lagi.
Hal tersebut karena
pada usia seperti ini bengkoang tidak bisa mengejar pertumbuhan bengkoang lain.
Kacang tanah disini juga difungsikan untuk memperbanyak kandungan nitrogen di
dalam tanah.
C. Pemupukan Tambahan
Kemudian, jika sudah
memasuki usia 3 minggu lakukan pemupukan tambahan dengan kompos kering atau
sekam ayam. Dalam satu bedengan biasanya akan membutuhkan sebanyak 20 kg atau
sekitar 2o ton per hektar.
Penambahan pupuk ini
sebaiknya dilakukan sesuai dengan kondisi tanaman. Jika terlihat kurang gizi,
berikan penambahan pupuk secara penuh. Namun jika tanaman sudah terlihat subur,
sebaiknya kurangi pemberian pupuk untuk mengurangi biaya pengeluaran
D. Gunting Pucuk Daun
Ketika tanaman sudah
berumur sekitar satu bulan, lakukan proses pengguntingan pertama pucuk daun
pada semua tanaman. Proses ini akan menghasilkan tunas baru dan lakukan yang kedua pada umur 2 bulan.
Lakukan pengguntingan
pada pucuk dan bunga. Pengguntingan dilakukan jika 80% bunga telah mekar untuk
menghindari pertumbuhan bengkoang yang tidak sempurna.
Jika pengguntingan
dilakukan saat bunga belum mekar maka bengkoang akan berbentuk kecil dan
memanjang seperti wortel. Padahal untuk bengkoang yang sempurna memiliki bentuk
bulat dan besar. Pemotongan ketiga atau yang terakhir dilakukan ketika tanaman
bengkoang berumur 3,5 bulan.
Gunting semua bagian
bunga dan daun muda termasuk bunga yang ada di ketiak daun jangan sampai
terlewat. Biasanya setelah pemotongan ketiga ini, perkembangan umbi akan
terjadi sangat cepat.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Bengkoang
Pada dasar umumnya, budidaya
bengkoang tidak banyak serangan hama atau penyakit namun harus tetap waspadai timbulnya bercak daun dan serangan kumbang. Untuk
mengendalikan hama tersebut, bisa dilakukan dengan penyemprotan dengan obat hama.
Proses Panen Bengkoang
Tanaman bengkoang sudah bisa dipanen apabila sudah berumur kurang lebih 4 bulan. Panen dilakukan dengan cara
mencabut, jika sulit bisa juga menggunakan alat digali seperti cangkul dll. Kemudian bengkoan yang sudah dipanen dibersihkan dari tanah yang menempel supaya bisa dikomsumsi atau dijual. Hasil panen yang baik bisa mencapai 7-8 ton/Ha.
Demikian informasi
mengenai artikel cara yang mudah budidaya tanaman bengkoang yang bisa kami berikan untuk anda.
Semoga bermanfaat dan selamat berpraktek!
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar dari anda !!!